Ketua TP PKK Ajak BKOW Jadi Motor Penggerak Perempuan Tangguh dan Mandiri



photo

SURABAYA, 16 OKTOBER 2025 – Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Arumi Bachsin Emil Dardak mengajak seluruh organisasi wanita dan anggotanya yang tergabung dalam Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) untuk menjadikan BKOW sebagai motor penggerak dalam membentuk perempuan yang tangguh dan mandiri.

“Mari kita jadikan BKOW sebagai motor penggerak perempuan tangguh dan mandiri, yang mampu menjadi pilar keluarga sekaligus agen perubahan sosial yang membawa kemajuan bagi masyarakat dan daerah,” Kata Arumi Bachsin Emil Dardak, Selasa (14/10/2025).

Arumi mengatakan sebagai motor penggerak, langkah yang bisa dilakukan adalah dengan menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak, terus berinovasi dan memperkuat solidaritas. Menurutnya perempuan tidak hanya sebagai penerima manfaat pembangunan, perempuan juga merupakan agen perubahan yang berkontribusi langsung dalam berbagai sektor, baik ekonomi, sosial, pendidikan, hingga politik.

“Separuh populasi Indonesia adalah perempuan, dimana perempuan memegang peranan yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu bangsa,” katanya.

Di momentum ini, Arumi juga mengajak untuk menjadikan BKOW sebagai bentuk nyata dari kolaborasi yang dijalin lintas organisasi wanita. Dan kolaborasi ini merupakan kekuatan besar bagi kemajuan bangsa.

Istri dari Wagub Jatim ini menuturkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kebijakan yang berpihak pada perempuan dan anak, melalui berbagai program. Seperti pemberdayaan, pelatihan keterampilan, peningkatan akses ekonomi, serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi.

“Perempuan juga memiliki kekuatan luar biasa untuk membangun, merawat, dan menumbuhkan, baik dalam lingkup keluarga maupun dalam ruang-ruang publik yang lebih luas,” terangnya.

Ketua TP PKK Jatim ini menyebut Pemprov Jatim telah melakukan berbagai upaya untuk peningkatan peran perempuan dalam pembangunan terus dilakukan.

Baik dalam hal pendidikan, pelatihan keterampilan, afirmasi kebijakan untuk keterwakilan perempuan di sektor publik, pemberdayaan ekonomi berbasis komunitas; dan perlindungan hukum terhadap kekerasan dan diskriminasi.

“Hasilnya, berdasarkan data BPS, Indeks Pembangunan Gender (IPG) Provinsi Jawa Timur Tahun 2024 naik signifikan, yaitu sebesar 93.05 dibanding tahun 2023 yang hanya 92,96. Capaian ini juga di atas nasional yang sebesar 92.46,” ungkapnya.

Sementara itu, Indeks Ketimpangan Gender (IKG) Provinsi Jawa Timur tahun 2024 sebesar 0,347 poin, turun 0,076 poin dibandingkan tahun 2023 yang sebesar 0,423 poin. Serta, lebih rendah dari rata-rata IKG Nasional yang sebesar 0,421 poin.

“Ini menunjukkan terus membaiknya kesetaraan gender di Jawa Timur,” ucapnya.

Di kesempatan ini Arumi juga menyoroti peran strategis perempuan dalam proses pembangunan yang semakin penting di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks. Mulai dari perubahan sosial, dinamika ekonomi global, hingga percepatan digitalisasi yang menuntut perempuan untuk bisa menyesuaikan diri.

Di sisi lain, secara khusus Arumi menyampaikan bahwa tantangan ke depan bagi perempuan adalah bagaimana membangun ketahanan keluarga yang kokoh. Menurutnya ketahan keluarga adalah pondasi utama dalam membentuk anak-anak untuk menjadi pribadi yang berkarakter, mandiri dan luar biasa.